0

Bahasa khas kota malang

Banyaknya ragam suku dan wilayah yang tersebar di Indonesia mengakibatkan munculnya bahasa daerah di Indonesia. Salah satu contoh seperti halnya pulau Jawa sebagai salah satu pulau yang memiliki penduduk terpadat di Indonesia ternyata juga memiliki bahasa yang berbeda untuk masing-masing daerahnya. Jakarta dengan penduduk asli-nya terkenal dengan Bahasa Betawi atau masyarakat Jawa Barat dengan Bahasa Sundanya.


Jawa Timur, sebagai salah satu propinsi yang berada di pulau Jawa pun ternyata juga memiliki bahasa daerah. Lebih khusus lagi Kota Malang di mana tempat tinggal saya berada juga menggunakan bahasa dialek Jawa untuk percakapan sehari-hari. Bahasa dialek Jawa di Kota Malang terkenal kaku dan tanpa unggah ungguh (kesopanan) seperti bahasa Jawa kasar pada umumnya. Dapat dikatakan gaya bahasa ini merupakan cerminan masyarakat Kota Malang secara umum yang tegas, lugas dan tidak basa-basi.



Yang menarik dari bahasa Jawa di Malang adalah Bahasa Walikan. Bahasa walikan (Bahasa terbalik) ini lebih sering dipergunakan oleh kalangan anak muda di Kota Malang. Asal muasal bahasa walikan ini dimulai pertama kali ketika jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota. Pada saat itu bahasa walikan dipergunakan sebagai alat komunikasi untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas sesama pejuang dan juga identitas untuk mengenal kawan ataupun lawan. Dengan kata lain bahasa walikan ini menjadi kata sandi bagi para pejuang pada masa itu, walaupun sebenarnya bahasa walikan bukanlah kata sandi karena bahasa ini lebih kaya perbendaharaan kata daripada kata sandi dan tidak terikat pada aturan-aturan baku, selain itu bahasa walikan juga tidak mengikuti istilah yang umum dan baku, sehingga sulit dipahami dan dimengerti bagi orang awam. Bahasa walikan dipergunakan karena pada saat itu banyak sekali mata-mata Belanda yang dapat menggunakan bahasa Jawa, jadi dengan penggunaan bahasa walikan akan mengeliminir bocornya rencana perjuangan para gerilyawan ke tangan penjajah Belanda.
Sampai dengan saat ini penggunaan osob kiwalan kera ngalam (bahasa terbalik anak muda malang) masih terus dipergunakan seperti misalnya istilah-istilah di bawah ini :
  • hamur = rumah
  • nakam = makan
  • aides = sedia
  • lecep = pecel (Makanan Khas Jawa)
  • oges = sego = nasi
  • oyi, ojrit = iyo = iya
  • osob = boso (Bahasa Jawa) = bahasa
  • kiwalan = walikan (Bahasa Jawa) = terbalik
  • ngingub = bingung
  • sam = mas = kakak laki-laki
  • adapes = sepeda
  • landas = sandal
  • kampes = sempak (Bahasa Jawa) = celana dalam :)
  • ketam = matek (Bahasa Jawa) = mati / meninggal
  • kubam = mabuk
  • likis = sikil (Bahasa Jawa) = kaki
  • libom = mobil
  • kunam = manuk (Bahasa Jawa) = burung (hanya saja ‘burung’ disini biasanya di identikkan dengan alat kelamin pria)
  • kimpet = tempik (Bahasa Jawa) = vagina (Dalam bahasa Jawa khas Malang kata ‘kimpet’ memiliki arti yang sangat kotor)
  • utem = metu (Bahasa Jawa) = keluar
  • ngetem = meteng (Bahasa Jawa) = hamil
Nah, biar gak bingung dengan kata-kata diatas, ini saya beri contoh-contoh kalimatnya :
Sik, ayas tak nang hamur koncoku sik
Sebentar, gue ke rumah temen dulu
Aku ewul, dadi nakam sik mari ngono uklam
Gue laper, jadi makan dulu baru nanti jalan
Ndek warung kono aides oges lecep, murah kok. Oyi opo kadit?
Di warung sana sedia nasi pecel, murah kok. Iya apa gak?
Osob kiwalan kera ngalam ancen garahi ngingub yo
Bahasa terbalik anak malang memang bikin bingung ya
Wingi Wihanto kelangan adapes karo landas’e ndek masjid mergakno gak sholat
Kemarin Wihanto kehilangan sepeda dan sandalnya di masjid gara-gara gak sholat
Kampes’e Indra suwi gak di umbah dadi mambune gak enak blass
Celana dalam punya Indra lama gak di cuci jadi baunya gak enak banget :))
Winginane onok kera ketam mergakno kunduran truk
Kemarin ada anak mati gara-gara ketabrak truk lagi jalan mundur.
Arek-arek saiki iku senengan’e kubam karo narkoba
Anak-anak sekarang iku seneng banget kalo mabuk dan narkoba.
Likis’e Adi mambu terasi
Kakinya Adi bau terasi
Mene lek nang Surabaya numpak libom awakmu ae yo
Besok kalo ke Surabaya naik mobil kamu aja ya
Segitu udah cukup kan contoh-contohnya, jika ada kesamaan nama dan kejadian yang sebenarnya sumpe itu gak gue sengaja, tapi karena khilaf =)). Sisanya baris 4 terbawah [kunam, kimpet, utem dan ngetem silahkan dicoba sendiri ya :)], tapi ingat gak boleh memiliki intonasi yang kasar gitu loh =))
Warning: kata-kata yang tertulis diatas mungkin bagi sebagian orang terdengar kotor dan tidak sopan, namun tulisan saya kali ini tidaklah berbicara mengenai kesopanan melainkan untuk bertukar pikiran mengenai bahasa walikan yang ada di Kota Malang, mungkin saja ini akan bermanfaat jika anda bertemu dengan orang asli dari Kota Malang =))
---salam satu jiwa---

0 komentar:

Posting Komentar